Kamis, 05 Mei 2011

Menghayati Istighfar

Alldi Alfian
Istighfar artinya mohon ampun. Dengan kata lain, istighfar merupakan salah satu cara untuk memohon ampunan dari-Nya. Istighfar menjadi bagian dalam upaya hamba-Nya bertaubat atas segala kesalahan yang diperbuat olehnya. Sebab itulah, Rasulullah saw memperingatkan kita dalam sabda-Nya:

قال رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏كل ابن ‏ ‏آدم ‏ ‏ خطاء فخير الخطائين التوابون

"Setiap anak Adam itu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik mereka yang melakukan kesalahan itu adalah mereka yang bertaubat". (Hadith Riwayat Imam Ahmad di dalam musnadnya).
Tanpa istighfar, setiap individu muslim akan senantiasa dalam kegundahan dan keresahan karena dibayangi oleh perasaan bersalah atau berdosa. Seseorang yang hidupnya tidak pernah terlintas untuk bermunajat bertaubat dan beristighfar kepada Allah, maka tiadalah kelebihan hidupnya melainkan kehidupannya hanyalah sia-sia.
Terkadang kita tak sadar telah melakukan banyak dosa dalam kehidupan kita yang disengaja maupun tidak disengaja dilakukan. Entah itu dosa besar atau kecil, tampak ataupun samar. Kadang mata kita, kaki kita, tangan kita, mulut kita, telinga kita, bahkan perasaan atau hati kita belum dapat istiqomah di jalan-Nya.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu beristighfar kepada-Nya agar Allah menerima taubat kita. Allah akan senang bila hamba-Nya selalu memanjatkan doa dan istighfar kepada-Nya.
Firman Allah di dalam surah Al-A'raf ayat 96 yang artinya:
“Dan (Tuhan berfirman lagi): sekiranya penduduk negeri itu, beriman serta bertaqwa, tentulah Kami akan membuka kepada mereka (pintu pengurniaan) yang melimpah-limpah berkatnya, dari langit dan bumi. tetapi mereka mendustakan (Rasul kami), lalu Kami timpakan mereka dengan azab siksa disebabkan apa yang mereka telah usahakan”.
Firman Allah didalam surah al-Nasr ayat 3 yang artinya:
“Maka ucapkanlah tasbih dengan memuji Tuhanmu dan mintalah ampun kepada-Nya, Sesungguhnya Dia amat menerima taubat”.
Sesungguhnya Rasulullah saw selalu senantiasa memohon keampunan Allah swt. Beliau selalu beristighfar tidak kurang dari 70-100 kali memohon ampun kepada Allah terutama setiap selesai shalat fardhu karena setelah waktu shalat fardhu merupakan waktu mustajab. Hal tersebut diriwayatkan didalam hadis sebagai berikut.

والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة

"Demi Allah, sekiranya aku beristighfar memohon keampunan Allah adalah lebih daripada 70 kali didalam satu hari" .(Hadith Riwayat al-Bukhari).
Istighfar yang dilakukan Rasulullah selain bermakna memohon keampunan Allah swt juga bermakna mendekatkan diri kepada-Nya. Ini artinya, istighfar juga dapat dikatakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Seyogyanya kita mencontoh apa yang dilakukan Beliau agar hidup kita selalu mendapat rahmat dari-Nya. Dengan demikian, beristighfar tak hanya sebagai cara memohon keamounan Allah semata tetapi juga mampu membuat jiwa dan hati kita akan selalu tenang dan tentu menjadikan kita lebih dekat pada-Nya.
Bagi mereka dan golongan yang beriman, taubat itu adalah sebagai hadaf dan tujuan, serta istighfar itu sebagai syiar dan setiap yang mereka lakukan adalah untuk Allah.
Beristighfarlah dan ketahuilah bahwa Allah bergembira sangat menyukai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan beristighfar memohon keampunan Allah.
Sabda Rasulullah saw:

لله أشد فرحا بتوبة أحدكم من أحدكم بضا لته إذا وجدها

"Allah suka dan gembira dengan taubat setiap orang daripada kamu di atas kesalahannya jika iamengetahui(kesalahannya)". (Hadith Riwayat Muslim)

Sumber Pustaka : Fattah, H. Munawar Abdul. Tradisi Orang – Orang NU. Hlm.284. Pustaka Pesantren: Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar