Senin, 01 Agustus 2011

Alangkah Mahalnya Pendidikan

Siti Umihani*
       Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat vital bagi manusia. Dengan pendidikan, manusia bisa mengekplorasi dirinya untuk menjadi manusia yang sempurna. Selanjutnya pendidikan sekolah untuk menunjang perkembangan manusia dalam menghadapi tantangan global. Pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia. 

          Tanpa pendidikan, manusia tidak bisa menghadapi tantangan global. Namun, dilihat dari realita sekarang ini, banyak orang yang tidak bisa melanjutkan sekolah bahkan tidak merasakan bangku sekolah. Hal itu dikerenakan terlalu mahalnya biaya pendidikan. Meskipun sudah banyak  bantuan dari pemerintah seperti BOS (Bantuan Operasional Siswa)  dan beasiswa.

       Mahalnya biaya pendidikan menurut Agus Maryono, pembina PMII Komisariat Dukuh Waluh mengatakan bahwa instansi yang membebani siswa dengan biyaya pendidikan yang mahal. “ Pendidikan mahal karena pihak sekolah terlalu banyak membebani siswa pada biaya-biaya yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Banyak lembaga pendidikan yang mencampuradukan pendidikan dengan kepentingan bisnis. Anak dieksploitasi sebagai ladang bisnis dari awal pendaftaran,” katanya.

        Meskipun pemerintah sudah menyediakan sekolah gratis bagi orang yang tidak mampu membiayai sekolah. Pemerintah juga menyalurkan BOS (Bantuan Operasional Siswa) dan beasiswa. Namun semua itu masih memberatkan mereka yang tidak mampu. Mereka tetap saja mengeluarkan biaya untuk membeli buku dan peralatan sekolah.

      Wakil Dekan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Drs. Bambang Suroso, M.Hum menjelaskan bahwa BOS  (Bantuan Operasional Siswa) dan beasiswa hanya sebagai pendukung fasilitas sekolah. “Pemerintah membebaskan biaya karena pendidikan dibiarkan mengikuti mekanisme pasar. Negara cenderung kapitalis. Negara ingin mencerdaskan rakyat, tetapi kapitalis memanfaatkan pendidikan. Adanya BOS dan beasiswa hanya untuk menunjang sarana prasarana yang dibutuhkan, “ jelasnya.

        Agus Maryono juga menambahkan bahwa seharusnya dengan adanya BOS (Bantuan Operasional Siswa), sekolah tidak perlu menarik biaya pendidikan yang terlalu mahal. “ BOS yang diberikan kepada sekolah-sekolah tidak mampu mengurangi biaya pendidikan yang mahal. Dengan adanya BOS  sekolah seharusnya tidak perlu menarik biaya yang sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa sekolah dan oknum memanfaatkan kepentingan bisnis. Nilai sumbangan untuk kepentingan bisnis menjadi nomor satu,” jelasnya.

         Semua orang pasti ingin mendapatkan haknya yaitu mendapatkan pendidikan. Namun, dengan adanya pendidikan yang mahal, cita-cita mereka pun jadi terhambat. Mereka yang sudah pernah menginjak bangku sekolah tapi gagal melangkah ke tingkat lebih tinggi. Biaya pendidikan yang semakin melonjak tinggi menjadi penyebab terputusnya cita-cita seseorang.

         Seperti yang dikatakan oleh Sofia Maryatun, seorang masyarakat yang mengaku tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena biaya yang terlalu mahal. “Pendidikan sekarang sangat mahal. Orang tua saya tidak sanggup membiayai biaya kuliah yang tidak cukup hanya mengeluarkan 2 lembar uang alias 2 juta. Mungkin bagi orang lain ini sudah sangat murah. Tapi bagi saya dan keluarga, ini sangat mahal. Walaupun sekarang juga banyak beasisiwa tapi itu hanya sebagai pelengkap saja,“ ucap sofia. 

        Hal ini juga didukung orang tua wali yang bernama Rujiah, masyarakat awam yang merasa tidak mampu membiayai pendidikan anaknya. “Pendidikan memang sangat penting. Tapi biaya pendidikan yang begitu mahal membuat saya dan keluarga tidak bisa membiayai anak saya. Walaupun sudah ada sekolah gratis, bantuan dari pemerintah, dan sebagainya. Tapi tetap saja pendidikan mahal, “ tutur Rujiah.

        Banyak instansi pendidikan yang berujar bahwa dengan biaya tinggi akan menambah kualitas pendidikan yang diterima oleh peserta didik.
      Pendapat di atas ditolak oleh Agus Maryono, “ kualitas pendidikan belum tentu baik. Faktanya siswa berprestasi yang keluar dari sekolah-sekolah biasa-biasa saja. Tidak ada prestasi yang didapatnya. Menarik biaya tinggi hendaknya menjadikan siswa berprestasi. Dunia pendidikan kita sangat memprihatinkan. Apalagi di tingkat universitas. Orang miskin yang berprestasi ingin jadi dokter sangat sulit mencapai keinginannya itu. Karena biaya yang sangat mahal,” jawabnya.

     Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) jurusan pendidikan Bahasa Inggris, D.A. Lucky semester 4 yang mengatakan bahwa biaya pendidikan di tingkat universitas sangat tinggi. “ Kuliah memang penting. Dimana kuliah merupakan suatu wadah yang menjadi perantara tercapainya suatu cita-cita. Tidak semua orang bisa kuliah. Banyak keinginan atau cita-cita mereka yang tidak bisa tercapai karena masalah biaya. Kita tidak sedikit mengeluarkan biaya untuk kuliah. Dari tahun ketahun, biaya kuliah semakin mahal."

Ketika pendidikan hanya menjadi ladang bisnis, maka yang menjadi korban adalah generasi muda. Pemerintah pusat dan daerah hendaknya membatasi jumlah maksimum biaya yang boleh ditarik sekolah kepada peserta didik. Kita sebagai mahasiswa juga harus mempunyai ide dan konsep agar pendidikan murah untuk seluruh lapisan masyarakat bisa terealisasi.

*( Pimpinan redaksi Swara SAHABAT ) 
 






0 komentar:

Posting Komentar