Minggu, 02 Oktober 2011

JADILAH MAHASISWA IDEAL

Siti Umihani*

    Mahasiswa adalah kelompok intelektual yang semestinya senantiasa mencari hakikat, kegunaan, dan peran ilmu pengetahuan untuk menjawab permasalahan kehidupan. Sosok mahasiswa ideal harus bisa menjadi titik terang bagi pencarian solusi atas realitas sosial di masyarakat.

    Mahasiswa ideal merupakan kesempurnaan seorang mahasiswa yang mampu menata, melatih, dan mensupport diri serta mampu mengatur diri untuk aktif dalam berbagai bidang baik perkuliahan maupun non perkuliahan. Menjadi seorang mahasiswa bukan berarti hanya bergelut dalam dunia akademis yang hanya mengandalkan ilmu pengetahuan saja sesuai bidang yang diambilnya. Tetapi harus mempunyai wacana lebih yang akan dapat menjadikan diri lebih berkualitas.

Mahasiwa yang merupakan golongan elit di bangsa ini yang mana akan membawa perubahan agar bangsa ini lebih jaya. Mahasiswalah yang mempunyai tingkat keilmuan lebih tinggi dari pada yang lainnya. Karena itu, mahasiswa, tanpa ada hak menolak, telah dibebani tiga buah peran yaitu sebagai agen perubahan (agen of change), penjaga nilai, dan cadangan masa depan. Oleh sebab itu, mahasiswa ideal adalah mereka yang dapat menyadari, memahami, dan menjalankan peran yang diberikan kepada mereka dengan sebaik-baiknya.
   
    Seorang agen perubahan dituntut untuk memberikan pengaruh kepada manusia yang lain sehingga perubahan itu dapat terjadi di sekitarnya. Ini menuntut adanya pengetahuan yang cukup tentang manusia. Di sinilah letak pentingnya kapasitas sosial politik. Agar para agen tersebut dapat berkomunikasi secara baik dengan manusia lainnya untuk menyampaikan gagasan perubahan yang dibawanya serta efektif dalam merekayasa perubahan sosial di sekitarnya.
 
    Mahasiswa sebagai penjaga nilai memerlukan kapasitas akhlak dan moral yang baik. Dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa akar permasalahan yang ada di bangsa ini adalah busuknya moralitas. Mahasiswalah yang masih dianggap idealis untuk mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah.

Karena mahasiswa dinilai tidak memiliki kepentingan politis dalam memperjuangkan apa yang dikatakannya. Karena itulah gerakan mahasiswa sering disebut sebagai gerakan moral.

    Peran yang ketiga adalah sebagai cadangan masa depan (iron stock). Mahasiswalah yang akan mengisi pos-pos kepemimpinan di bangsa ini. Mereka adalah calon ilmuan, insinyur, dokter, menteri, jaksa, polisi, presiden, dsb. Untuk bisa memimpin, kemampuan retorika dan moralitas yang baik saja tidak cukup. Melainkan diperlukan juga kompetensi kongkrit yang mumpuni di bidang masing-masing. Semakin banyak bidang yang kita unggul di dalamnya, semakin banyak bahasa yang bisa kita gunakan untuk membahasakan keinginan-keinginan kita.
 
    Tipe ideal of university student merupakan tipe tingkat tinggi yang tidak semua orang biasa meraihnya. Tipe inilah yang membangun pondasi bagi mahasiswa karena terjadinya mahasiswa yang ideal ialah bisa  memanage waktu. Perkuliahan aktif, smart, rajin, dan indeks prestasi diatas 3,00. ia lebih mengutamakan kuliah dari kegiatan-kegiatan lainnya.

    Dalam berdiskusi selalu vokal artinya lebih banyak berbicara demi kemajuan diri dari pada menjadi pendengar setia. Disamping itu mahasiswa ideal memilik daya intelektual tinggi serta berwawasan luas. Hal yang penting adalah aktif dalam organisasi kampus dan juga bisa bekerja disela sela waktu yang kosong selagi itu tidak mengganggu aktivitas lainnya.

Itulah tiga peran yang berada di pundak para mahasiswa. Ketika mahasiswa belum mampu memahami tanggungjawab mereka maka tak layak disebut mahasiswa. Karena itu, segeralah kita tersadar bahwa masyarakat sedang menunggu kiprah kita sebagai agen perubahan.
*( Ketua departemen media dan komunikasi PMII Komisariat Dukuhwaluh /
Mahasiswi FKIP, Prodi Pend.Bhs.Inggris Smt. V )

0 komentar:

Posting Komentar